Lanjut ya cerita perjalanan gue waktu ke Dieng..
Setelah leyeh-leyeh lumayan lama di gubug, engga terasa hari sudah semakin siang, kita putuskan buat langsung ke basecamp pendakian Gunung Prau via Jalur Patak Banteng. Seperti arahan maps, kita bisa jalan kaki dari gubug ini sekitar 2 km lewat pematang sawah penduduk sekitar. Sepanjang perjalanan jalan setapak banyak petani kentang sedang panen, bisa minta kentang sisa panen sih kalau ga punya malu, itung-itung hemat buat bekal nanti muncak ke Prau. Hehe. ๐
Akhirnya setelah drama lewati jalan naik turun, kita sampai di rumah Mbok Ndut. Basecamp langganan temen gue, Di rumah Mbok Ndut, tempatnya sederhana tapi luaaas, lantainya beralaskan tikar, tersedia selimut tebal, kasur, kamar mandi nya bersih, dan tentu saja ada makanan siap saji 24 jam. Mantap ga tuh? mantab dong. Cocok buat pendaki Gunung aliran Pecel Lele (pendaki cepat lelah lemes letoy). hehe.
Di rumah mbok ndut, gue sambil nunggu teman lainnya yang berangkat dari Jogja. si Ilham dan Gepe. Mereka berangkat terpisah, ya kita tunggu biar muncak nya barengan.
Mbok Ndut sangat ramah sama tamu, itu sisi lain yang membuat nyaman untuk menginap disini gaes. Ditambah lokasi rumah mbok ndut dekat dengan masjid, sehingga urusan sholat masih bisa terjaga. Soal harga tak usah khawatir, untuk penginapan mbok ndut tidak mematok harga, beneran! Pun menu makanan disini terbilang murah. Saya habis 15rb sekali makan dengan menu nasi, kikil dan satu tempe. Nasi ambil sendiri, lauk tersedia banyak mulai daging ayam, telur, tempe, oseng-oseng kikil, dan asem-asem pun ada. Kalau mau hemat lagi, sepiring berdua, ambil nasi dan lauknya banyakan, bisa buat dua porsi tapi satu piring, tapi kebangetan mah kalau begitu. hehe. ๐

Sekilas tentang Gunung Prau, gunung ini punya ketinggian (2.565 mdpl) terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, Indonesia. Gunung Prahu merupakan tapal batas antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Wonosobo. Puncak Gunung Prahu merupakan padang rumput luas yang memanjang dari barat ke timur. Bukit-bukit kecil dan sabana dengan sedikit pepohonan dapat dijumpai di puncak. Gunung Prau merupakan puncak tertinggi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, dengan beberapa puncak yang lebih rendah di sekitarnya, antara lain Gunung Sipandu, Gunung Pangamun-amun, dan Gunung Juranggrawah. (wikipedia)
Lanjutt yaa.. Sedikit tips buat kalian yang mau lihat golden sunrise di Gunung Prau nih. Engga usah ngecamp di atas gunung, terlalu dingin, lebih enaknya menginap di mbok ndut sampai jam 2 pagi, tapi jangan bablas hehe. Terus pas naik gunung Praunya bawa peralatan muncak pribadi saja biar ngga terlalu berat bawa barang, seperti jaket tebal, buff, sarung tangan, sleeping bag, matras, dan peralatan masak. Dan yang paling penting! bawa air cukup banyak, karena gunung prau tak ada mata air, sehingga satu-satunya sumber air ya air yang dibawa dari bawah. Pendakian normal 2.5 jam sampai puncak. Iya, hanya 2.5 jam, puncak Gunung Prau 2565mdpl dengan tiga pos.

Gue berangkat pukul sekitar 01.30 wib, diawali dengan berdoa bersama, memohon agar setiap langkah saat menaiki gunung Prau diberi keberkahan Allah karena kami berniat baik, bertafakur alam. Medan sudah menanjak sejak di awal pos pemberangkatan, untuk biaya masuk pendakian per-orang dikenakan 10rb. Jalan udah bagus berupa tangga semen di awal-awal karena masih kawasan penduduk sih, tangga ini sampai ke Pos 1. Kerennya, di sini ada jasa diantar ojek sampai Pos 1 lho, haha. Jadi jangan kaget kalau ada banyak motor modifikasi yang lewatin kamu saat mendaki ke pos 1. Gue ber-enam mendaki dengan santai, jalan sudah terbentuk rapi seperti tangga, jadi enak mendaki nya.
Sampai Pos 1, masih belum ada apa-apa, tanah lapang doang. Enaknya tuh pas perjalanan dari Pos 1 ke Pos 2 di sini lebih banyak warung di sisi kanan dan kiri jalan. Namanya laper ya kan, tergoda terus dong buat mampir, tempe mendoaan oh tempe mendoan .. Nyammm.. ๐ Beneran dong, kami mampir istirahat bentar di warung yang tendanya ngebaki dalan, melebar dari kanan jalan sampe kiri jalan, gimana ngga mampir kalau di tengah jalan gini, hehe. Menu gorengan legenda, tempe mendoan, tahu isi dan tahu bulat. Iya tahu bulat, ada tahu bulat juga dong! Nyooi.
Perjalanan lanjut sampai pos 3 menuju ke puncak Prau, alias bukit teletubbies, mulai dari sini jalanan udah engga berbentuk uy, jalan model tanah yang ditopang akar-akar pohon doang, dan mulai menanjaknya ekstrem, jarak pijakan satu dengan yang lain jaraknya tingi-tinggi, hyuuh.. Hati-hati tanah licin, gue sempet jatuh berkali-kali dong gara-gara gelap dan licin. ๐ฆ

Yeaaahh.. Alhamdulillah sudah sampai puncak, setelah drama jatuh bangun, hehe. Sebentar doang kok, cuma ada tiga pos. Well sampainya di puncak ternyata udah banyak tenda-tenda pendaki yang lain. huhuhu. Kalau tempatnya penuh gini, susah bisa memilih spot bagus buat lihat sunrise. Jadi ya pas dong, sesuai saran tadi, gak usah bawa tenda. Di puncak cari tempat ke menghadap ke arah timur, yang lebaran dikit biar bisa masak, makan lalu menunggu matahari terbit. Di puncak beneran ngga ada sumber air gaes, ya kalau mau sholat subuh, wudhu nya tayammum saja, karena kebutuhan air cukup dipakai untuk makan dan minum. Cari tempat sholat yang bersih dan ngga bau pesing ya gaes, alasi dengan matrass biar tetap suci. ๐ฎ
Kelar itu bisa makan terus foto-foto, udah turun lagi. haha. ๐
Nunggu matahari terbit sambil menghadap timur, bagus banget loh. Arah timurnya itu gunung Sindoro dan Sumbing, inilah spot terbaik buat nonton the golden sunrise di puncak Gunung Prau. Momen ini sangat singkat banget, hanya dari pukul 05.00 sampai sekitar 05.30 doang biar bisa dapetin golden sunrise yang keren banget. Alhamdulillah kita dapet. Ini foto-fotonya.



